Warga RT 7 RT 8 Tagih Janji Walikota

LUBUKLINGGAU-Warga RT 7 dan RT 8 Kelurahan Mesat Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, menagih janji Walikota Lubuklinggau akan mengaspal Jalan Ifrida dan Kuningan. Janji walikota tersebut saat masa kampanye Pemilihan Umum Kepala Daertah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilikada) pada 2008.

Informasi tersebut seperti dikatakan Ketua RT 08, Umar di kediamannya kepada wartawan koran ini, Minggu (13/2).

Umar mengingatkan Walikota, Riduan Effendi agar merealisasikan janji saat kampanye Pemilukada. “Saat itu walikota berjanji akan merehab Jalan Ifrida dan Kuningan,” katanya mengingatkan.

Disamping itu, Wakil Walikota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe juga perna mengatakan kelurahan dan kecamatan yang cepat melunasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pembangunan akan didahulukan. “Pertanyataan tersebut dikatakan Walikota dalam acara Bulan Bakti PBB pada 2010 di Kelurahan Nikan Jaya Kecamatan, Lubuklinggau Timur I. Tapi nyatanya tidak ada realisasinya,” ungkap Umar.

Umar menambahkan, Jalan Ifirda dan Kuningan dibangun pada 1988. Terhitung 2005 jalan mulai rusak dan hingga saat ini belum perna diperbaiki. Menurutnya rehap jalan tersebut sudah sering diusulkan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), namun belum ada realisasi. “Sudah 5 kali ganti lurah tapi harapan itu tinggal harapan, padahal jalan kami ini terletak di jantung kota,” ungkap Umar.

Menurut Umar, akibat dari jalan rusak sudah banyak menelan korban. “Ibu–ibu yang naik motor sering terjatuh. Disamping itu pengedara sepeda motor berpapasan terkadang sering bersenggolan karena menghindari lubang. Yang lebih parah lagi apabila membawa orang sakit, malah tambah sakit. Apalagi kalau membawa ibu hamil yang akan melahirkan, bisa–bisa melahirkan di jalan,” jelasnya.

Ditempat lain Ketua RT 07, Rustam menambakan, pihaknya bukan hanya mengusulkan melalui Musrenbang akan tetapi juga perna mengsulkan secara langsung ke Badan perencanaan Pembanguan (BAPPEDA) Kota Lubuklinggau dengan cara mengajukan proposal. “Kami sudah beberapa kali mengusulkan melalui Musrenbang tidak terealisasi maka kami mengajukan proposal ke BAPPEDA. Dan proposal kami tembuskan ke DPRD melalui Rosmala Dewi dan Romi Jaya. Namun demikian setelah kami mengajukan proposal maka kami konfirmasi ke BAPPEDA tapi belum ada tanggapan. Demikian juga dengan wakil rakyat tersebut janji hanya janji,” ungkap Rustam.

Ia menambahkan, jika dilihat skala prioritas dengan melihat kebutuhan warga sangatlah berbanding lurus. Maksudnya jalannya rusak dan yang membutuhkan jalan tersebut ada 2 RT. “Jadi kurang apalagi kalau dilihat skala prioritas,” ungkap Ketua RT pekerjaan sehari-harinya menjadi tukang ojek.

Senada dengan Umar, Rustam berharap 2011 kedua jalan tersebut direhap mengingat sudah rusak berat. “Kami sangat berharap janji wailkota dan anggota DPRD tersebut benar–benar terwujud. Sehingga kami sebagai masyarakat Kota Lubuklinggau dapat merasakan juga adanya pemeretaan pembangunan yang sering didengungkan Walikota,” ucapnya.

Wakil Walikota (Wawako) Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe saat dikonfirmasi wartawan koran ini via telpon, Minggu (13/2), menjelaskan untuk pembangunan infrastruktur jalan akan diupayakan semaksimal mungkin baik itu jalan lama dan jalan baru.

Nanan panggilan akrab SN Prana Putra Sohe membenarkan, adanya pembangunan infrastruktur tertuang dalam visi misi. Saat ini kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota periode 2008-2013 sampai Februari 2011 ini baru 3 tahun. Ia menghimbau, seluruh warga yang jalannya belum di perbaiki harap bersabar. “Bersabar dalam artian pasti dibangun dalam akhir kepemimpinan nanti. Baik itu jalan lama maupun jalan baru selesai diperbaiki secara bertahap, mengingat keterbatasan anggaran,” jelas Nanan. (Mg01)

Posted by Unknown on Kamis, Februari 17, 2011. Filed under LINGGAUPOS . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response