|

Optimis Ungkap Otak Pengeboman


*Satu Saksi Dikembalikan
PALEMBANG- Kepolisian Daerah (Polda)Sumatra Selatan belum dapat memastikan motif peledakan bom di SM Swalayan, Kota Lubuklinggau, yang terjadi Sabtu (18/6) lalu. Kepolisian kini masih mendalami keterangan saksi terkait langsung dalam pengiriman paket bom. Dari tujuh saksi yang diamankan, Rabu (22/6) polisi melepas salah seorang saksi berinisial W, selaku pemilik mobil Avanza Silver Nopol BG 2336 HD.

Kapolda Sumatra Selatan, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Hasyim Irianto, memastikan dalam waktu dekat motif serta aktor intelektual bom paket di SM Swalayan Kota Lubuklinggau bakal terungkap. Ditemui usai membuka seminar tentang penanggulangan radikalisme, Hasyim mensinyalir bom yang meledak di SM Swalayan Kota Lubuklinggau tidak terkait dengan jaringan terorisme. Melainkan persoalan pribadi antara korban dan pelaku.

“Penyidikan masih terus berlanjut sehingga saya belum bisa menyampaikan hasil akhir. Namun hingga saat ini belum ada indikasi pelaku mengarah jaringan. Analisis kami, hanya persoalan personal dan sektoral di Lubuklinggau," jelasnya.

Ditambahkan Hasyim, saat ini pihaknya masih terus mengembangkan keterangan dari tujuh saksi yang diperiksa. Informasi diperoleh penyidik akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui pengirim paket tersebut.

Hasyim berpesan pada masyarakat, untuk tetap tenang dan beraktifitas seperti biasa. Namun tetap harus berhati-hati dan waspada baik kepada pendatang baru serta barang kiriman yang mencurigakan. Jika merasa ragu jangan segan melaporkan ke kantor polisi terdekat, agar bisa segera diambil tindakan.

Hasyim mencontohkan seperti yang terjadi di Mapolres LubukLinggau, Selasa (21/6). Markas polisi mendapat mendapat kiriman berupa paket, yang ditujukan kepada salah seorang anggotanya.

Namun karena anggota tersebut merasa tidak kenal dengan alamat pengirim sehingga ia melaporkan ke anggota Brimob. Meskipun setelah dibuka isinya hanya dua kartu undangan, tindakan yang diambil sudah tepat dan sesuai prosedur.

“Polisi selalu siaga setiap saat. Jangan segan untuk memberikan laporan dan akan segera ditindaklanjuti,” imbuh Hasyim.

*Satu Saksi Dilepas
Setelah sempat diamankan empat hari di Mapolres Lubuklinggau, pemilik mobil Avanza Silver Nopol BG 23336 HD berinisial W, Rabu (22/6) dikembalikan. Warga Kelurahan Nikan Jaya Kecamatan Lubuklinggau Timur I itu diamankan beberapa jam setelah ledakan bom paket di SM Swalayan. Kaitannya, mobil milik W digunakan anaknya berinisial A (masih diamankan) untuk mengantarkan paket bom ke SM Swalayan. Dengan telah dilepasnya satu saksi tersebut, total saksi yang diamankan berkurang menjadi enam orang. Informasi ini disampaikan Kapolres Lubuklinggau AKBP Takwil Ichsan, Kamis (23/6).

Selain itu dijelaskan Takwil, saksi W diperbolehkan pulang meninggalkan Mapolres Lubuklinggau, karena keterangan yang diambil penyidik darinya dianggap cukup. Sedangkan saksi lainnya, hingga kemarin masih diamankan guna kepentingan penyidikan. Keenam saksi tersebut yakni H dan KA pengurus travel di Palembang, DD kasir Rumah Makan Pelangi di Sekayu Muba, sopir travel Avanza Silver BG 2336 HD berinisial A. laly sopir mobil Xenia merah maron BG 2745 G Dy dan mantan sopir travel inisial B alias U.
“Kita tetap bekerja. kita terus melakukan pengembangan dan pengungkapan kasus ini. Semoga kasus ini cepat terungkap,” terangnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Prof. Dr. Amzulian Rifai, meminta Kepolisian untuk lebih cepat dan tegas dalam menanggulangi tindakan teror bom di Lubuklinggau serta kegiatan yang mengarah pada radikalisme di Sumatra Selatan. Bicara soal radikalisme, kata dia, tidak menutup kemungkinan bom yang meledak di Kota Lubuklinggau terkait dengan gerakan radikalisme yang ingin mengacaukan keamanan Sumatra Selatan menjelang pelaksanaan SEA Games November mendatang.

Amzulian menilai gerakan radikalisme dan terorisme merupakan persoalan besar bagi Indonesia. Lembaga dan satuan bentukan pemerintah untuk menanggulangi terorisme, menurut dia, belum berjalan maksimal. Bahkan, ada kecenderungan pembentukan lembaga antiteror malah semakin meningkatkan faham radikalisme.

“Ada kecenderungan malah tambah parah kuantitas dan kualitas kelakuan mereka (terorisme). Malah target operasi mereka kian jelas, yaitu aparat keamanan termasuk polisi,” ujar Amzulian. (02/net)

Posted by Unknown on Jumat, Juni 24, 2011. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Optimis Ungkap Otak Pengeboman"

Leave a reply

Calon Gubernur 2013

 
Linggau Pos Jl. Yos Sudarso No. 89 Kel. Batu Urip Taba Kota Lubuklinggau
Copyright © 2013. Linggau Pos | Jawa Pos Group - All Rights Reserved
HarianPagi Pertama dan Terbesar di Bumi Silampari
Dibuat Oleh: Edi Sucipto