|

Opak Ubi Mampu Betahan Hingga Satu Bulan

MARGA MULYA - Siapa yang tidak kenal dengan makanan tradisional yang satu ini, opak ubi namanya, kerupuk olahan dari bahan dasar singkong ini dapat dapat bertahan hingga satu bulan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Tusinah (43), salah seorang warga RT 02 Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, kepada Linggau Pos, Kamis (14/2). “Opak ubi tersebut akan lebih terasa nikmat ketika dikonsumsinya dibawah dari satu bulan setelah proses pembuatannya. Pasalnya jika lebih dari satu bulan akan berkurang kualitas rasanya, serta kondisi opak terkadang juga berjamur terlebih dimusim penghujan saat ini. Banyak opak yang tidak cukup kering sudah dipeking dan di jual kepasaran, berbeda dengan penjualan opak yang telah di goreng jika tempat penyimpanannya tidak kedap udara maka opak ubi ini akan tahan lama tidak melempem,” jelasnya. Masih kata ibu tiga anak ini, dalam satu kali produksi opak ubi, ia membutuhkan sedikitnya singkong jenis medan sebanyak 20 Kg. Bahan baku ini dipasok dari daerah Satan, dalam jumlah sebanyak itu hanya dapat menghasilkan 60 keping opak. “Pembuatannya cukup mudah pertama kita memisahkan kulit singkong terlebih dahulu, kemudian cuci bersih lalu di parut lalu di adon dengan racikan bumbu. selanjutnya di bentuk sesuai dengan ukuran yang diinginkan, sebelum akhirnya masuk ke proses penjemuran dengan memanfaatkan sinar matahari. Jika musim penghujan saat ini jelas menghambat proses pengeringan selama tiga hari, biasanya hanya dapat dilakukan dua hari hingga opak tersebut benar-benar kering,” kata istri Sumarni ini. Diakui Tusinah, untuk satu Kg opak ubi buatannya, dijual seharga Rp 12 ribu untuk opak ubi siap goreng, jika opak ubi yang siap konsumsi ia menjualnya seharga Rp 1.000, dan laris terjual dalam waktu dua hari saja sesaat ia memasarkannya ke warung-warung kecil di sekitar rumahnya. “Meski terkadang permintaan pasar menginginkannya untuk dapat memproduksi opak ubi dalam jumlah besar, terpaksa tidak dapat terpenuhi karena keterbatasan dana, keinginan untuk meningkatkan usaha rumahan ini ada, namun terbentur biaya untuk mewujutkannya hasil yang didapat ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menunjang penadapatan suami yang bekerja sebagai buruh bangunan,” ungkapnya saat di temui di kediamannya.(13)

Posted by Unknown on Jumat, Februari 15, 2013. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Calon Gubernur 2013

 
Linggau Pos Jl. Yos Sudarso No. 89 Kel. Batu Urip Taba Kota Lubuklinggau
Copyright © 2013. Linggau Pos | Jawa Pos Group - All Rights Reserved
HarianPagi Pertama dan Terbesar di Bumi Silampari
Dibuat Oleh: Edi Sucipto