Aktivitas Gunung Kaba Stabil
*Lokasi Pengungsian Dipersiapkan
CURUP- Setelah sempat mengalami peningkatan, aktivitas Gunung Kaba di Desa Sumber Urip Kercamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong saat ini kembali normal. Hingga kemarin (Minggu,14/11) belum ada gejala peningkatan aktifitas gempa vulkanik Gunung Kaba seperti hari-hari sebelumnya.
"Kalau satu Minggu yang lalu aktifitas gempa memang sedikit naik mencapai 129 dan 24 kali perhari. Namun sekarang sudah mulai stabil kembali," ungkap Kepala Pos Vulkanologi dan Mitigasi Bencana dan Gempa (PVMBG) Rejang Lebong di Desa Sumber Urip, Sigit Wibisono ketika dibincangi wartawan koran ini.
Selain itu dikatakan Sigit, data terakhir dihimpun PVMBG Rejang Lebong, peningkatan aktifitas gempa mulai terjadi pada 8 November 2010, dengan rincian, 3 kali, 2 kali, 2 kali, 10 kali, 3 kali. Selanjutnya pada 13 November hanya ada 3 kali aktivitas gempa vulkani di Gunung Kaba.
"Kalau masih dibawah 10 kali gempa perhari masih stabil dan belum ada peningkatan status waspadanya," kata Sigit.
Disisi lain Sigit menjelaskan, bahaya letusan Gunung Kaba, jauh sebelumnya sudah diprediksi tim PVMBG Rejang Lebong. Tim PVMBG akan mempersiapkan peta wilayah yang sangat berbahaya apabila benar-benar terjadi letusan.
Beberapa desa berpotensi terkena imbas letusan Gunung Kaba dilakukan berdasarkan ring-ring atau tingkat bahaya. Untuk Ring 1 berjarak 2 kilometer dari Gunung Kaba, belum termasuk wilayah pedesaan. Sementara untuk ring 2 dengan radius 5 kilometer yakni setengah desa terdekat mulai Desa Sumber Bening di Kecamatan Selupu Rejang. "Ring 2 termasuk Desa Sumber Bening dan Pos PVMBG," akunya.
Kemudian ring 3 radius 8 kilometer mengancam puluhan desa di Kecamatan Sindang Dataran, Kecamatan Selupu Rejang dan Sindang Kelingi termasuk beberapa desa yang ada di Kabupaten Kepahiang. Beberapa desa yang masuk dalam ring 3 diantaranya Desa Sindang Jaya dan Sindang Jati Kecamatan Sindang Dataran. Lalu di Kecamatan Selupu Rejang diantaranya, Desa Air Dingin, Beringin Tiga, Talang Lahat, Sumber Bening, Karang Jaya, Mojorejo. Kemudian Desa Sambirejo, Air Duku, Kali Padang, Air Putih, Kali Bandung dan Suban Ayam Airlang serta Air Meles Atas.
Sementara beberapa desa yang berada di Kabupaten Kepahiang diprediksi akan terkena imbas letusan Gunung Kaba diantaranya, Desa Kaba Wetan, Bandung Baru, Wukit Sari dan Tugurejo.
"Data tersebut baru desa yang terdaftar dalam peta dibuat 2008 lalu. Namun belum termasuk desa-desa yang belum terdaftar apabila ada pemekaran desa,” kata Sigit.
Ditegas Sigit, pihak belum bisa memastikan apakah status yang disandang Gunung Kaba akan meningkat ataupun menurun. "Kalau kita lihat aktifitas kegempaan Gunung Kaba masih stabil. Tapi untuk beberapa hari selanjutnya belum tahu. Setiap perubahan aktifitas terus kita laporkan pada masyarakat dan pemerintah darah," akunya.
Sementara, kendati aktivitas Gunung Kaba masih stabil, antisipasi keselamatan warga disekitar mulai dipersiapkan. Saat ini Kepala Desa (Kades) Sumber Bening Kecamatan Selupu Rejang, telah menyiapkan lokasi pengungsian yang cukup aman jika suatu saat Gunung Kaba meletus atau terjadi erupsi.
"Kami masih melakukan tahap sosialisasi terhadap masyarakat di sekitar. Sejauh ini masih menunggu rekomendasi dari pemerintah dan pihak terkait seperti PMIapabila minta disiapkan lokasi pengungsian yang aman," ungkap Kades Sumber Bening Yadi Susanto, saat dikonfirmasi koran ini, Minggu (14/11).
Yadi mengaku, untuk lokasi persiapan simulasi apabila diinginkan pihaknya segera melakukan persiapan. Karena beberapa hari lalu, Gubernur Bengkulu meminta agar dilakukan pendataan wilayah yang diangap rawan letusan Gunung Kaba. “Gubernur pernah meminta pendataan lokasi mana saja yang dianggap berbahaya. Selain itu juga meminta agar segera dilaksanakan simulasi," katanya. (09)