Tim Konsultan Proyek Dipersoalkan LSM
*Diduga Menambah Masalah Baru
MUSI RAWAS-Keputusan Pemkab Musi Rawas membentuk tim konsultan proyek mematik reaksi elemen masyarakat. Pihak LSM Sumpah Undang-undang (SUU) Kabupaten Mura menilai usaha dilakukan Pemkab tidak akan menyelesaikan masalah pengawasan proyek, melainkan menambah persoalan.
Koordinator LSM SUU Kabupaten Mura, Herman Sawiran mengatakan bahwa perlu diperhatikan pemantau konsultan itu harus 100 persen dipercaya eksistensinya. Sehingga perlu sekali penegasan dari pihak Pemkab Mura untuk kapabel dari pemilihan konsultan tersebut. “Tidak menutup kemungkinan kami dari LSM SUU juga dapat mengawasi proyek karena kita khawatir sudah ada anggaran untuk tim pemeriksa proyek sebelumnya. Artinya sekarang Pemkab juga membayar konsultan lagi? Jelas ini menjadi pertanyaan kami dari mana konsultan itu serta latar belakangnya,” kata Herman Sawiran kepada koran ini, Jumat (3/12).
Menurutnya, adanya konsultan proyek ini membuat pihaknya siap untuk melakukan aksi demontrasi untuk meminta penjelasan kepada Pemkab Mura juga DPRD berkaitan dengan kunker anggota dewan, wokshop serta pelatihan di setiap SKPD. ”Serta pengadaan alat-alat pertanian dan sejenisnya semua akan kita tanyakan lebih lanjut karena ini perlu menjadi perhatian kita jangan sampai sia-sia saja,” ungkap Herman Sawiran. Ia mengaku sudah bosan dengan modus-modus dugaan korupsi tersebut hingga mesti menjadi perhatian mereka.
“Kami minta agar eksekutif dan legislatif faham serta mengerti dengan azas manfaat dalam meminilisir kebocoran uang rakyat yang ada dalam APBD. Jangan sampai mencari keuntungan pribadi saja dan mengarah ke korupsi,” tambahnya.
Sekda Mura, H Sulaiman Kohar saat dihubungi melalui ponselnya, kemarin,untuk diminta tanggapannya tidak diangkat. Meski terdengar nada sambung di sana.(01)
