|

Hanya Bertopang pada Kawat Sling Saja


*Jembatan Gantung Moneng Memprihatinkan

Pengguna jembatan gantung Moneng Sepati saat menyebrang mulai kurang nyaman. Karena jembatan yang mereka gunakan sehari-hari sebagai penghubung antara Kelurahan Taba Pingin ke Siring Agung cukup memprihatinkan. Bahkan dinding jembatan ada yang patah. Berukut penuturannya.

Leo Mura, Moneng Sepati
SIANG itu wartawan koran naik motor melintasi jembatan sedikit terganggu dengan retakan dan patahan dinding jembatan gantung. Selain mengganggu kenyamanan keadaan itu dapat membahayakan pengendara yang selalu melintasi kawasan tersebut.

Terlebih para pelajar yang sering berlalu lalang dengan motornya. Karena kayu penyangga bawah jembatan telah patah dan dinding terlepas nanti dapat mengganjal roda kendaraan. Sehingga bisa membuat kendaraan terjungkal.

“Ironisnya jembatan itu hanya bertopang pada kawat sling saja,” kata warga RT 01, Mustofa (50), Jumat (14/1).

Ia menuturkan kondisi jembatan menghubungkan ke Kelurahan Siring Agung makin hari memprihatinkan. Biasanya jika ada kerusakan warga di sini sering bergotong royong tetapi saat ini rasa itu sedikit agak berkurang. Karena belum ada perhatian dari pihak berwenang.

“Kita berharap kerusakan jembatan segera diperbaiki sebelum kerusakannya bertambah parah. Keberadaan jembatan tersebut sangat vital bagi masyarakat setempat karena merupakan jembatan penghubung terutama pelajar. Setiap pagi, sepanjang 50 meter motor siswa yang ngantri untuk menyeberang. Sebab lebar jembatan tersebut tidak memungkinkan untuk dua motor sekaligus,” imbuh Mustopa menambahkan lebar jembatan hanya 1 meter.

Jembatan yang terbuat dari papan itu sebelumnya pernah direhab pada Maret 2010. Entah mengapa saat ini jembatan itu dengan cepat rusak dan kayu menjadi lapuk. Akibatnya di tengah-tengah jembatan sudah terdapat lubang kecil. Kondisi ini cukup menyulitkan pengendara motor untuk melaluinya.

Parahnya jika jembatan dengan panjang lebih kurang 168 meter dan lebar 1,25 meter tak kunjung diperbaiki, maka akan berdampak negatif bagi pengguna jembatan. “Kita khawatir jika pemerintah tidak sigap menangani jempatan tersebut nanti akan memakan korban. Apalagi sungai dibawah jembatan tersebut kering, sedangkan dibawahnya terdapat bebatuan besar dan curam,” jelas Mustopa minta jembata itu segera diperbaiki.

Senada dikatakan warga yang sama, Alex. Ia mengatakan kondisi jembatan rusak sudah dua bulan terakhir ini. Sampai saat ini belum ada perhatian sama sekali dari pihak berwenang. Padahal keberadaan jembatan sangat urgen bagi warga, sebab ini satu-satunya jalur alternatif bagi penduduk Kelurahan Moneng Sepati dan sekitarnya, terlebih para pelajar. “Banyak warga kita sekolah ke SMAN 4 dan SMAN 7 dan mereka kebanyakan melitasi jalur ini. Seperti halnya warga Siring Agung sekolah di SMAN 2, SMKN 3 juga melewati jalur ini. Atas nama masyarakat sangat berharap Pemkot Lubuklinggau memperbaiki jembatan ini. Jangan sampai nanti jembatan gantung memakan korban jiwa,” tutur Alex dengan suara bergetar. (*)

Posted by Unknown on Sabtu, Januari 15, 2011. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Hanya Bertopang pada Kawat Sling Saja"

Leave a reply

Calon Gubernur 2013

 
Linggau Pos Jl. Yos Sudarso No. 89 Kel. Batu Urip Taba Kota Lubuklinggau
Copyright © 2013. Linggau Pos | Jawa Pos Group - All Rights Reserved
HarianPagi Pertama dan Terbesar di Bumi Silampari
Dibuat Oleh: Edi Sucipto