|

Kadisdik Salah Buka Pintu Mobil


Sementara, pantauan koran ini, usai melakukan rapat di Ruang Badan Musyawarah (Banmus) DPRD, Kadisdik Lubuklinggau, Septiana Zuraida, tampak “tergopoh-gopoh” meninggalkan ruangan. Ketika dimintai tanggapannya ia enggan berkomentar banyak kepada sejumlah wartawan yang telah lama menunggunya. Namun, dirinya sempat mengatakan no comment kepada sejumlah wartawan yang mencoba mengejarnya hingga masuk ke mobil.

“No comment, nanti di kantor Walikota saja,” ujarnya.

Saat menghindari wartawan, ada kejadian aneh disaksikan sejumlah wartawan Diduga tidak mengetahui secara pasti keberadaan mobilnya, Septiana Zuraida sempat salah membuka pintu mobil yang akan ditumpangi. Dengan yakin, ia mencoba membuka pintu mobil dinas Nopol BG 2202 HZ biasa digunakan istri Wakil Walikota Lubuklinggau, Yetti Oktarina Prana yang juga anggota Komisi II DPRD Kota Lubuklinggau, diparkir dibagian samping ruang Komisi I. Sementara mobil Kadisdik Kota Lubuklinggau sendiri sedang dipersiapkan driver diparkir di samping gedung paripurna. Kesalahan saat menuju mobil ini langsung diingatkan salah seorang staf Disdik Kota Lubuklingau. “Bu-bu salah bu, mobil ibu ada disebalah sana,” ucap salah seorang staf sambil menunjuk arah mobil.

Selain itu saat aksi unjuk rasa para siswa SMAN se-Kota Lubuklinggau tampak pula sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Lubuklinggau berada di sekitar gedung DPRD Kota Lubuklinggau. Kemudian, ada puluhan pria bertubuh kekar tanpa diketahui kepentingannya tampak berjaga-jaga di gedung DPRD Lubuklinggau.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lubuklinggau, Akisropi Ayub mengatakan, berdasarkan rekomendasi DPRD bahwa rolling guru ini ditunda. Namun jika melihat telah Disdik mutasi menurutnya merupakan suatu hal yang wajar. Ia mencontohkan disuatu sekolah ada penumpukan guru yang bersertifikasi dimana mereka memiliki persyaratan, dimana satu minggu harus 24 jam dia mengajar.

“Kalau dia kurang dari 24 jam tidak dibayarkan, cuma kalau Disdik mau melakukan rolling besar-besaran dewan meminta untuk ditunda dan semuanya sepakat dengan keputusan ini. Tetapi, kalau ada penumpukan disebuah sekolah merupakan hal yang wajar. Dan kemungkinan, usai pertemuan disini akan dilakukan lagi rapat di Kantor Walikota Lubuklinggau, begitu juga dengan pertemuan ini akan kita laporkan,” terang Akisropi. Dalam laporan tersebut, kata dia, Pemkot akan mengapresiasi permintaan siswa serta menyampaikan rekomendasi DPRD.

*PGRI Himbau Guru Tidak Terprovokasi

Sementara itu, Ketua PGRI Kota Lubuklinggau, Rusli didampingi Sekretaris Himawan Susanto meminta, seluruh guru di Kota Lubuklinggau tidak terpancing dengan isu yang tidak benar terkait adanya rencana rolling dilakukan Disdik Kota Lubuklinggau. Menurutnya rolling guru merupakan salah satu upaya untuk memenuhi tuntutan sertifikasi guru. Jika rolling tidak jadi dilakukan dikhawatirkan program sertifikasi tidak akan terlaksana dengan baik. Sedangkan sertifikasi guru adalah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan.

Selain itu ia yakin mutasi yang akan dilakukan Disdik Lubuklinggau berdasarkan analisis kebutuhan guru bidang pendidikan dasar (Dikdas) dan pendidikan menengah (Dikmen) serta analisis peningkatan mutu pendidikan. Kemudian berdasarkan telaahan staf, pemerataan dan keadilan seta keputusan tim mutasi guru Dikdas dan Dikmen diusulkan melalui Baperjakat

“Kendala besar dalam pelaksanaan program sertifikasi guru di Kota Lubuklinggau adalah kekurangan jam mengajar (24 jam/minggu) disebabkan kelebihan jumlah guru/bidang study hampir disemua sekolah. Persoalannya adalah jika jumlah guru per bidang study di satu sekolah menumpuk atau berlebihan maka pemenuhan tuntutan mengajar 24 jam per minggu sulit untuk terpenuhi. Akibatnya guru yang belum tersertifikasi terancam tidak lolos sedangkan yang sudah tersertifikasi bisa dibatalkan. Jadi menghalangi rolling sama dengan menghalangi upaya pemerintah dalam mensejahterakan guru,” papar Rusli.

Berdasarkan hal tersebut ia menghimbau kepada semua guru untuk arib dan bijaksana dalam menyikapi permasalahan. Selain itu ia meminta seluruh guru dapat mengkundusifkan proses belajar mengajar pada sekolah masing-masing.

*KPAID Linggau Sesalkan Aksi Demo Siswa
Terpisah Ketua Komisi Perlinduan Anak Daerah (KPAID) Kota Lubuklinggau, Astuti Karya Dewi menyatakan prihatin terhadap aksi demontrasi dilakukan para pelajar ke gedung DPRD Kota Lubuklinggau, kemarin. “KPAID sesalkan mengapa anak dibawah umur belum 18 tahun melakukan aksi demontrasi. Serta mengapa para guru membiarkan anak-anak keluar sekolah pada saat jam pelajaran. Ada apa ini? Mengapa bisa begitu?” kata Astuti Karya Dewi pada koran ini, kemarin.
Ia mempertanyakan hal tersebut karena pihaknya menerima banyak telepon dari masyarakat yang juga menyayangkan mengapa anaknya ikut-ikutan demontrasi. “Saya banyak menerima telepon dari orang tua anak-anak tersebut. Mereka menanyakan mengapa anak-anak tersebut dibiarkan oleh gurunya keluar sekolah. Sehingga kami mengutus Pokja Pemantauan, Rahim dan Sekretaris, Yenni Liberty dari KPAID memantau langsung aksi demontrasi tersebut,” tambah Dewi, sapaan perempuan berkerudung ini.
Untuk itu, Dewi berharap aksi para pelajar ini yang informasinya murni dilakukan para siswa dapat menjadi sebuah perenungan. Karena apabila benar ada siswa menolak rolling guru tersebut tentu dipertanyakan mengapa bisa. Artinya mereka melecehkan guru yang akan menggantikan guru sebelumnya mengajar mereka.

“Jelas ini mengundang tanda tanya hingga menimbulkan kesan ada apa?” tanya Dewi yang membandingkan pada beberapa tahun lalu, tidak ada masalah untuk pergantian rolling guru tersebut. (Tim)

Posted by Unknown on Kamis, Januari 13, 2011. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Kadisdik Salah Buka Pintu Mobil"

Leave a reply

Calon Gubernur 2013

 
Linggau Pos Jl. Yos Sudarso No. 89 Kel. Batu Urip Taba Kota Lubuklinggau
Copyright © 2013. Linggau Pos | Jawa Pos Group - All Rights Reserved
HarianPagi Pertama dan Terbesar di Bumi Silampari
Dibuat Oleh: Edi Sucipto