|

Suplay LPG Dikurangi 40 Persen

MAJAPAHIT- Santernya kabar kelangkaan LPG tabung 3 Kg di Kota Lubuklinggau, membuat DPRD Kota Lubuklinggau mengadakan pertemuan dengan Pemkot Lubuklinggau melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Lubuklinggau, dan Bagian Administrasi Perekonomian Setda Kota Lubuklinggau, Sabtu (16/6) pukul 14.00 WIB hingga selesai. Kepala Disperindag Kota Lubuklinggau, Surya Darma dalam pertemuan tersebut menyampaikan akhir Mei 2012, pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpigi (SPBE) secara lisan menyampaikan alokasi awal Juni akan dikurangi 40 persen dari suplay normal. “Pihak SPBE menyampaikan kepada saya secara lisan, dan meminta untuk segera dikonfirmasikan ke PT Pertamina mengapa bisa ada pengurangan suplay. Pengurangan ini terjadi 40 persen, dari sebelumnya 450 tabung menjadi 25 tabung saja,” kata Surya Darma, didalam rapat Sabtu (16/6). Setelah dikurangi 40 persen, ternyata berdampak cukup besar maka Disperindag meminta ke SPBE dan PT Pertamian untuk mengembaliakn suplay secara normal. Dan minggu kedua Juni suplay kembali normal ke agen dan pangkalan. “Sebenarnya barang itu (LPG 3 Kg) ada namun tidak bisa distok dan simpan, selesai disuplay barang tersebut langsung habis,” ungkap Surya Darma. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setda Kota Lubuklinggau, Agus Darmawijaya. Ia mengatakan tidak ada harga LPG 3 Kg dieceran mencapai Rp 20 ribu per tabung. Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kota Lubuklinggau, Merismon diikuti Ketua Komisi II, Djhoni, dan beberapa anggota lainnya. Merismon mengatakan seharusnya Pemkot Lubuklinggau mengetahui latar belakang adanya pengurangan tersebut. Selain itu Pemkot juga harus menganggarkan untuk lakukan sosialisasi pembelian LPG dipangkalan. “Tentunya harga di eceran dan pangkalan berbeda untuk itu pemerintah harus sosialisasi ke masyarakat mengenai HET. Dengan membuat spanduk yang cukup besar mengajak masyarakat membeli di pangkalan, selain itu pemerintah harus membuat perbedaan antara pangkalan dan pengecer,” kata Merismon. Sosialisasi tersebut bisa dengan baliho atau RT. Agar masyarakat bisa membeli di pangkalaan dengan harga yang lebih murah dan sesuai dengan HET. Dari rapat tersebut juga terungkap bahwa, alasan mengapa PT Pertamina berencana untuk mengurangi suplay LPG 3 Kg, karean Pemerintah RI belum membayar subsidi untuk LPG 3 kg ke PT Pertamina sehingga BUMN ini mengalami kerugian . Setelah melakukan rapat, rombongan ini melakukan sidak ke salah satu agen LPG yaitu PT Winasta Caroline Anwar, untuk mengecek stok LPG. Dari sidak tersebut baru terungkap bahwa masalahnya ini terjadi karena, pegawai SPBE yang kurang sehingga truk pengangkut LPG dari agen harus antre hingga larut malam. “10 mobil pengakut LPG untuk agen saya, harus antre hingga larut malam. Bahkan hingga pukul 14.00 WIB baru dua mobil yang tiab di agen dan langsung disuplay ke pangkalan dengan cara dibagi rata, untuk setiap wilayah Kota Lubuklinggau,” ungkap Wiwin salah seorang agen LPG. Sementara sisa delapan mobil lagi, bisa selesai antre hingga pukul 17.00 WIB hingga larut malam. Untuk menstok LPG 3 Kg di Kota Lubuklinggau agen khusus Kabupaten mura kini diperbantukan untuk mensuplay ke Kota Lubuklinggau. Wacananya, DPRD Kota Lubuklinggau akan memanggil SPBE dan SR PT Pertamina khusus LPG. Nmaun waktunya masih belum ditentukan.(05)

Posted by Unknown on Senin, Juni 18, 2012. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Calon Gubernur 2013

 
Linggau Pos Jl. Yos Sudarso No. 89 Kel. Batu Urip Taba Kota Lubuklinggau
Copyright © 2013. Linggau Pos | Jawa Pos Group - All Rights Reserved
HarianPagi Pertama dan Terbesar di Bumi Silampari
Dibuat Oleh: Edi Sucipto