Ribuan Botol Miras dan Ganja Dimusnahkan
*Polres Mura Terjunkan 110 Personil
LUBUKLINGGAU-Unsur Muspida Kota Lubuklinggau memusnahkan 3120 minuman keras (Miras) dan membakar 26 paket ganja kering yang lakban seberat 26,632 Kg dan 4 paket dilak plastik seberat 3,839 Kg. Pemusnahan Barang Bukti (BB) itu dipusatkan di halaman Mapolres Lubuklinggau, Kamis (2/9).
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Takwil Ichsan kepada sejumlah wartawan mengatakan BB berupa miras itu merupakan hasil operasi penyakit masyarakat (Pekat) dan operasi rutin yang dilaksanakan anggota Polres Lubuklinggau.
“Kota Lubuklinggau adalah kota transaksi miras ilegal dan narkoba. Kami terus melakukan razia dam hasilnya ribuan miras dan puluhan kilo gram ganja disita,” kata Takwil.
BB ganja yang dimusnahkan bukan berarti kasusnya dihentikan melainkan tetap dilanjutkan sesuai prosedur hukumnya. “Berkas perkaranya masih dalam proses penelitian dari jaksa sebelum dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Lubuklinggau,” jelasnya.
Diakui Takwil, BB yang disimpan di Mapolres Lubuklinggau dapat memicu indikasi anggota yang berbuat khilaf sehingga perlu dimusnahkan. BB foto pemusnahan dapat dilampirkan dalam berkas perkara. “Mari kita perangi narkoba ke akar-akarnya,” ajaknya.
Lanjutnya dia, pihaknya akan berupaya menekan peredaran narkoba. “Kita tidak mau menjadi nomor dua atau satu terhadap peredaran narkoba,” ujarnya.
Upaya untuk menekan tingginya peredaran narkoba, sambung dia, pihaknya akan meningkatkan fungsi intelijen dan berkerjasama dengan anggota Polri di Aceh, Jambi, dan Medan. “Modus pelaku narkoba sangat beragam. Contohnya pengantar 30 Kg ganja adalah wanita mengenakan jilbab sehingga orang tidak menyangka berbisnis barang haram,” jelasnya.
Acara itu dimulai sekitar pukul 09.30 WIB di Halaman Mapolres Lubuklinggau yang dihadiri, Kapolres Lubuklinggau, AKBP Takwil Ichsan, Sekda, Akisropi Ayub, Kajari, Taufik Satia Diputra, Wakil Ketua PN Lubuklinggau, R Sabarudin, Ketua DPRD, Hasbi Asadiki, Kasubdenpom, Kapten CPM, Irzal Anwar.
*Polres Mura Terjunkan 110 Personil
Sementara dihari yang sama, sebagai bentuk kesiapan dalam mengamankan arus mudik dan balik lebaran, Polres Lubuklinggau dan Musi Rawas (Mura) melaksanakan gelar pasukan operasi ketupat 2010. Selain personil Polri, gelar pasukan yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia kemarin diikuti beberapa instansi terkait diantaranya TNI, Dinas Perhubungan Kominfo, Satuan Pol-PP dan Dinas Kesehatan.
Kapolres Mura, AKBP Imam Sachroni melalui Kabag Ops AKP Himawan kepada wartawan koran ini menjelaskan, sedikitnya 110 personil Polri akan disiagakan selama H-7 dan H+7 hari raya Idul Fitri. Dari jumlah tersebut 60 personil disiagakan di empat pos pengamanan lebaran masing-masing di Tanjung Beringin Kecamatan Rupit, Kecamatan Tugumulyo, Simpang Semambang dan Muara Kati.
“Untuk instansi terkait seperti Dinas Perhubungan Kominfo sudah memiliki rencana kerja sendiri, namun dalam pelaksanaannya kita tetap berkoordinasi. Dalam operasi ketupat 2010, fungsi yang diutamakan dari lalu lintas karena tujuan operasi untuk memberikan rasa nyaman para pemudik,” jelas Himawan.
Dalam gelar pasukan operasi ketupat 2010 kemarin, dihadiri Dandim 0406 Mura Letkol Inf Nico Fahrizal, Kepala Dishub Kominfo Kabupaten Mura, Ari Narsa.
Sementara Kasat Lantas AKP Syukur Kersana, mengatakan ada beberapa daerah rawan lakalantas disinyalir dapat menimbulkan bahaya kecelakaan yang besar. “Tahun lalu, terjadi Lakalantas menimbulkan korban jiwa hingga lima orang menjelang hari raya. Kita telah mempersiapkan segala sesuatu untuk antisipasi,” ungkap Syukur Kersana.
Dijelaskannya, ada enam daerah Lakalantas yang selama ini sering mengalami kecelakaan dan menimbulkan korban jiwa. Diantaranya Kecamatan Karang Jaya, Terawas, Rantau Serik Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut, Kecmatan Muara Rupit, Kecamatan Tugumulyo dan Kecamatan Muara Kelingi.
Selain itu ada satu daerah yang rawan longsor perlu diwaspadai masyarakat yakni di Lubuk Rumbai Kecamatan Tuah Negeri.
“Daerah yang paling rawan atau mendapatkan atensi adalah daerah seputar Jalinsum, yakni Muara Rupit. Daerah tersebut sering terjadi Lakalantas lantaran jalannya yang lurus,” jelasnya.
Antisipasi selain memberikan rambu-rambu rawan Lakalantas, pihaknya juga mendirikan sedikitnya empat pos dimana dua unit pos PAM pelayanan pengamaman di Kecamatan Tugumlyo dan Kecamatan Muara Beliti. Lalu satu pos pelayanan di daerah Simpang Semambang dan satu unit pos pantauan di Kecamatan Rupit. (03/08)