|

Pro Kontra Warnai Kebijakan Disdik


LUBUKLINGGAU-Pro kontra terhadap satu kebijakan mungkin saja terjadi. Seperti pada keputusan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Lubuklinggau dalam hal pemakaian rok panjang untuk siswi SD, SMP dan SMA. Pro kontra itu lebih beralasan pada pemberlakuan kebijakan yang terkesan dadakan.

Salah satunya Piyan (47), wali murid SD Negeri 59 Lubuklinggau sempat mengeluh ketika putri bungsunya, Diah (9) menceritakan pemberlakuan seragam rok panjang tersebut. “Dalam hal kesopanan, menutup aurat dan perubahan menjadi lebih baik sangat kami dukung. Namun, pemberlakuan di pertengahan semester ini agak janggal. Kenapa tidak dipilih waktu yang tepat, awal semester misalnya,” jelas Piyan ketika ditemui wartawan koran ini, Senin (25/10).

Hal sama diungkapkan Melinda (43), warga Kelurahan Tanah Periuk. Ia berharap Disdik bisa lebih mempertimbangkan ketika ingin membuat kebijakan. “Tidak semua wali murid itu mampu, bahkan tidak semua dari mereka menyiapkan dana yang cukup untuk segera memenuhi kebijakan ini. Dalam waktu tiga hari, sedangkan bertepatan dengan penghujung bulan. kami sangat berharap pihak sekolah memberikan toleransi bagi siswanya yang belum bisa mengenakan seragam tersebut minggu ini. Jangan sampai murid sampai tidak masuk sekolah lantaran belum memiliki rok panjang,” terang Melinda.

Keluhan senada dilontarkan Wal, warga Kelurahan Mesat Jaya. Ia menilai kebijakan ini sebaiknya jangan terburu-buru diberlakukan. “Kami memperoleh pemberitahuan pada Jumat, dan pada Senin telah diterapkan. Jelas saja kami selaku wali murid kelabakan karena rok panjang itu ludes dibeli orang tua siswa,” katanya. Ia menyayangkan sekali kebijakan mendadak tersebut yang membuat orang tua siswi kalang kabut.

Terpisah, Kadisdik Kota Lubuklinggau, Septiana Zuraida mengatakan merealisasikan kebijakan ini memang membutuhkan tahapan. Dan membutuhkan proses. “Namun jika tidak dimulai saat ini kapan akan berubahnya, dan itu merupakan awal dari perubahan terutama dalam menerapkan kepada siswi untuk mengenakan rok panjang, sebab Negara kita mayoritas muslim,” kata Ny Anna.

Berdasarkan pantauan koran ini di beberapa sekolah. Salah satunya SMA N 2 Lubuklinggau hampir 85 persen siswi telah mengenakan rok putih panjang. “ Pengumuman ini disampaikan kepada siswa SMA N 2 Lubuklinggau, Jumat (22/10) lalu. Meski saat ini masih ada yang menggunakan seragam abu-abu rok pendek kami tidak akan menindak. Sebab, bagaimanapun semua perlu proses. Ini akan mengarah pada proses yang lebih baik, dan membutuhkan kesabaran agar jangan sampai anak-anak merasa tertekan dengan kebijakan ini,” jelas Suradi, Kepala SMA N 2 Lubuklinggau didampingi, Paryadi, Wakasek.

Bahkan, lanjut Suradi, saya bersama guru-guru yang lain bersedia untuk mengumpulkan sejumlah uang, jika nantinya ada siswi kami yang benar-benar tidak mampu untuk membeli seragam tersebut. “Kami siap membantu siswa kami, apalagi untuk hal yang baik seperti ini,” jelas Suradi.

Sementara itu, Mayang Sari (15) siswi kelas X SMA N 2 Lubuklinggau mengaku kurang sreg menggunakan rok putih panjang pada hari Senin dan Sabtu. “Kalau masalah kebijakan, kami tidak keberatan. Tapi warna putih itu sangat berisiko. Perlu usaha ekstra untuk menjaganya. Apalagi aktivitas hari Senin kan padat,” jelasnya ketika ditemui wartawan koran ini.

Hari ini, sambung Mayang Sari, kami sengaja belum mengenakan rok putih panjang, karena baru dalam tahap penyelesaian. “Kami baru memesan untuk dibuatkan di tukang jahit, kebetulan stok di toko sudah habis,” jelas Mayang didampingi rekan sekelasnya, Pegi.
Sementara itu, beberapa toko yang menjual serta menyediakan jasa jahit mulai disibukkan dengan membludaknya permintaan rok panjang. Salah satunya Toko Setia. Lebih dari 10 penjahit dikerahkan untuk menyelesaikan order. Setidaknya 50 pelanggan memadati toko yang terletak di Tanah Periuk ini.

Winda Ismail (15), salah seorang pembeli di Toko Setia mengaku sempat kecewa. “Stok di sini sudah habis terutama untuk ukuran saya. Makanya ini mesen dulu,” jelasnya. (Mg03)

Posted by Unknown on Selasa, Oktober 26, 2010. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Pro Kontra Warnai Kebijakan Disdik"

Leave a reply

Calon Gubernur 2013

 
Linggau Pos Jl. Yos Sudarso No. 89 Kel. Batu Urip Taba Kota Lubuklinggau
Copyright © 2013. Linggau Pos | Jawa Pos Group - All Rights Reserved
HarianPagi Pertama dan Terbesar di Bumi Silampari
Dibuat Oleh: Edi Sucipto