|

Korban Tewas Capai 7 Orang


*Siapkan Tiga Opsi Evakuasi WNI
KAIRO-Bentrokan yang terjadi antara kelompok massa pro dan kontra Presiden Hosni Mubarak telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Jumlah korban yang tewas maupun luka-luka masih simpang siur mengingat kerusuhan masih terus berlangsung.

Menteri Kesehatan Mesir Ahmed Samih Farid mengatakan lima orang tewas dan 836 luka-luka dalam bentrok yang terjadi Rabu kemarin. Kebanyakan korban terkena lemparan batu dan sabetan logam dan kayu.

Namun, dokter di Mesir mengatakan jumlah korban tewas mencapai 7 orang. Jumlah korban seluruhnya memang masih simpang siur mengingat bentrokan kedua kubu masih terus berlangsung hingga kini.

Massa pro Mubarak mendesak demonstran di Lapangan Tahrir, Kairo, sejak Selasa (1/2) lalu dan bentrokan pecah pada Rabu (2/2) sore hingga malam. Massa pro Mubarak menyerang para demonstran yang sebelumnya berlangsung damai menggunakan batu. Mereka juga sempat mendatangkan pasukan kuda dan onta untuk menghalau massa penentang Mubarak.

Tindakan kekerasan terhadap para demonstran ini dikecam sejumlah pihak termasuk Sekjen PBB Ban Ki-moon. Ia menyerukan kedua kelompok untuk mengakhiri cara-cara kekerasan.

*Siapkan Tiga Opsi Evakuasi WNI
Sementara itu, Pemerintah Indonesia tidak hanya merencanakan proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Mesir dengan menerbangkannya langsung ke Jakarta. Setidaknya ada tiga skenario lainnya yang disiapkan pemerintah untuk melakukan proses evakuasi tersebut.

"Skenarionya tidak hanya sekedar menerbangkan mereka dari Kairo ke Jakarta. Tapi juga ke negara terdekat seperti Aman, Yordania. Kami sudah berkomunikasi dengan Dubes di sana untuk menyediakan tempat penampungan," ungkap Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam jumpa pers di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (3/2).

Marty menjelaskan kota Aman memiliki kelebihan dengan pemberlakuan sistem Visa On Arrival. Artinya, WNI yang diungsikan ke kota tersebut akan langsung mendapat visa ketika mereka tiba.

Skenario kedua dalam mengevakuasi WNI dari Mesir, lanjut Marty, adalah dengan memindahkan mereka ke Jeddah, Arab Saudi. Marty mengatakan di Jeddah terdapat asrama haji milik pemerintah Indonesia. Tempat itu menurutnya bisa menjadi penampungan sementara bagi WNI yang ingin keluar dari Mesir.

"Opsi ketiga adalah memindahkan mereka ke Dubai. Semua opsi ini belum digunakan tapi sudah disiapkan," tegasnya.

Selain itu Marty mengatakan, pemerintah kembali mengevakuasi 430 warga negara Indonesia (WNI) dari Kairo, Mesir. Dijadwalkan ratusan warga yang mayoritas mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo itu tiba di terminal haji, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat siang (4/2). WNI yang masih berada di lokasi konflik Kairo sekitar 5.300 orang.

“Evakuasi gelombang kedua sudah diberangkatkan dari Kairo. Dijadwal mereka tiba di Jakarta besok siang (hari ini, red). Jumlahnya 430 orang. Berarti ditambah evakuasi pertama jumlahnya sudah 841 orang,” kata Marty.

Dia menjelaskan, sebanyak 430 WNI itu terdiri dari wanita, anak-anak, orang sakit, mahasiswa Indonesia di Al-Azhar, hingga WNI yang telantar. Sama seperti pemberangkatan gelombang pertama, evakuasi kedua ini menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia (Boeing 747-400).

“Sebelum pemberangkatan, WNI yang akan diterbangkan ke tanah air sudah didata di posko siaga KBRI Kairo di kantor Konsuler di Nasr City. Mereka terbang dari Kairo pukul 21.30 (Kamis malam, red),” kata Marty.

Pemerintah berharap proses evakuasi berjalan lancar. Seperti lancarnya evakuasi gelombang pertama yang membawa 411 WNI, termasuk beberapa warga Sumatera Selatan. Setelah sempat dibawa ke asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur, para WNI diberangkatkan dan diterbangkan ke daerah masing-masing. (Jawa Pos/net)

Posted by Unknown on Selasa, Februari 01, 2011. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Korban Tewas Capai 7 Orang"

Leave a reply

Calon Gubernur 2013

 
Linggau Pos Jl. Yos Sudarso No. 89 Kel. Batu Urip Taba Kota Lubuklinggau
Copyright © 2013. Linggau Pos | Jawa Pos Group - All Rights Reserved
HarianPagi Pertama dan Terbesar di Bumi Silampari
Dibuat Oleh: Edi Sucipto