|

Massa Blokir Pintu Masuk Booster PT Medco


*Tuntut Kompensasi Lahan

BTS ULU- Ratusan warga Desa Sungai Bunut, Kecamatan BTS Ulu, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sabtu (12/2) memblokir jalan masuk ke stasiun minyak dan gas bumi atau booster Gunung Kembang milik PT Medco E&P Indonesia. Aksi dimulai pukul 08.30 WIB kemarin menuntut dana kompensasi (ganti rugi) lahan milik 25 warga seluas 25 hektar senilai Rp 2,5 miliar belum juga dibayar.

Selain memblokir jalan masuk stasiun minyak, massa juga menutup kran gas di blok Sungai Petai dan Sungai Nikat. Selanjutnya warga mengancam akan tetap bertahan di depan stasiun minyak dan gas bumi Gunung Kembang hingga tuntutan mereka dikabulkan.


Koordinator aksi, Rasyidi kepada wartawan koran ini menjelaskan, hingga saat ini pihak PT Medco belum ada niat baik untuk menyelesaikan masalah kompensasi (gabti rugi) atas tanah warga yang dipakai. Buktinya beberapa kali diadakan perundingan-perundingan, pihak PT Medco bersikeras hanya mampu memberikan ganti rugi senilai Rp 250 juta.

Sementara warga Desa Pangkalan Tarum, Sungai Naik dan sebagian warga Sungai Bunut yang tanahnya digunakan, dana kompensasinya sudah cairkan senilai Rp 10 ribu meter persegi. Tapi sebagain besar tanah warga Sungai Bunut belum dapat dana kompensasi, padahal status tanah sama dan lokasi berdekatan. “Kami hanya menuntut keadilan dari PT Medco,” ujarnya.

Menurut Rasyidi, sebagian warga Sungai Bunut, Pangkalan Tarum dan Sungai Naik yang menerima dana kompensasi karena ada pagar dan tanam tumbuh. Tapi pada kenyataannya dilapangan lahan tersebut sama dengan lahan warga yang belum mendapatkan kompensasi.

“Kalau menang benar dengan kenyataan di lapangan kami tidak akan menuntut ganti rugi dan akan bersikap legowo. Namun sebaliknya kalau alasan mereka tidak sesuai dengan kenyataan kami minta pihak PT Medco juga memberikan kompensasi kepada 25 warga Sungai Bunut seperti warga lain. Alternatif lain, pihak PT Medco harus menarik kembali kompensasi yang sudah diberikan kepada warga agar tidak ada perbedaan,” paparnya.

Selain itu dijelaskan Rasyidi, selama pihak perusahaan tidak transparan dalam penggunaan dana community development (CD). Ia menuding dana tersebut mengalir ke salah seorang oknum yang berniat memperkaya diri sendiri. “Masyarakat di Ring I Sungai Bunut belum menimati fasilitas listrik dari perusahaan. Sementara di stasiun minyak dan gas bumi terang benerang. Kemudian hampir 100 persen pegawai dikuasai oleh keluarga Umar Hasan mantan Kades Sungai Bunut tidak ada orang lain. Padahal kalau untuk kemampuan sama saja dengan masyarakat yang lain,” jelasnya.

Terpisah Humas PT Medco, Susanto mengatakan, sebenarnya pihak perusahaan telah menawarkan kompensasi berupa pupuk dan bibit karet senilai Rp 250 juta. Selain itu sebelum warga menggelar unjuk rasa, telah dilakukan beberapa kali pertemuan, namun upaya ini tidak membuahkan hasil. “Kita tetap pada tawaran kita kemarin hanya bisa menganti kompensasi Rp 250 juta,” ujarnya.

Ditambahkan Susanto, akibat penutupan dua kran minyak di Sungai Petai dan Nikat, sekitar 10 juta MMSCFD gas tidak bisa disalurkan. Ia mengaku biasanya dalam satu hari PT Medco Gunung Kembang bisa menurunkan gas sekitar 20 juta MMSCFD. “Kalau masyarakat tetap pada tuntutan, kami tidak dapat berbuat banyak,” ujarnya.

Terpisah Kapolres Mura AKBP Imam Sachroni mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan pengamanan objek vital milik negara. Ia meninta kepada pengunjuk rasa dapat mematuhi aturan-aturan yang ada, sehingga tidak merugikan orang lain. “Selagi unjuk rasanya tidak anarkis silahkan saja sampai kapanpun. Tugas kita disini hanya memberikan pengamanan aset negara dan orang yang berunjuk rasa,” ucapnya usai menemui massa.

Pantauan di lapangan, aksi warga yang berlangsung damai dan dijaga puluhan aparat kepolisian dari Polsek BTS Ulu dan Polres Mura dipimpin Kabag Ops Kompol Dedy dan Kapolsek BTS Ulu Iptu Asnawi Mangku Alam. Hingga tadi malam, informasi di dapat, warga masih tetap berunjuk rasa, namun berpindah lokasi tidak jauh dari lokasi pertama. “Situasi masih kondusif, masyarakat yang tadinya duduk-duku didepan stasiun, mulai sore tadi pindah lokasi tidak jauh dari lokasi pertama,” ujar Camat BTS Ulu Jamil Kamal dihubungi tadi malam melalui Hpnya. (10)

Posted by Unknown on Minggu, Februari 13, 2011. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Massa Blokir Pintu Masuk Booster PT Medco"

Leave a reply

Calon Gubernur 2013

 
Linggau Pos Jl. Yos Sudarso No. 89 Kel. Batu Urip Taba Kota Lubuklinggau
Copyright © 2013. Linggau Pos | Jawa Pos Group - All Rights Reserved
HarianPagi Pertama dan Terbesar di Bumi Silampari
Dibuat Oleh: Edi Sucipto