Bayi Lahir Tanpa Batok Kepala
RUPIT- Sungguh malang dialami bayi yang dilahirkan dari pasangan Zakaria dan Ramai, warga Desa Maur Baru, Kecamatan Rupit. Bayi berjenis kelamin laki-laki dan belum diketahui namannya tersebut (maaf) menderita cacat tanpa batok kepala.
Hal itu disampaikan Umar, warga Desa Maur Baru salah seorang kerabat Zakaria, saat mendatangi Graha Pena Linggau, Rabu (13/4). Hal yang menyedihkan, Zakaria dan Ramai tergolong orang yang kurang mampu sehingga tidak mempunyai membiaya pengobatan anaknya di rumah sakit.
“Bayi itu dilahirkan Jumat (8/4) sekitar pukul 11.00 WIB, di rumahnya dengan bantuan bidan,” ungkap Umar.
Selanjutnya diceritakan Maur, setelah dilahirkan di rumah, bayi itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sobirin Mura untuk perawatan lebih insentif. Karena keterbatasan biaya, sambung Umar, Zakaria dan Ramai membawa pulang anaknya. “Keluarga Zakaria memang tidak mampu sehingga memilih melakukan perawatan di rumah. Kami berharap ada donatur mau sedikit menyumbang hartanya demi pengobatan si bayi,” harapnya.
Disinggung kondisi bayi, dia mengaku saat ini dalam kondisi normal, walaupun masih dalam kondisi diinfus. “Berat badannya 2 Kg dengan tinggi sekitar 20 Cm,” ucapnya.
Sementara itu, informasi dihimpun dari berbegai sumber, bayi tidak memiliki tempurung kepala (Anenchepaly) dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah anenchepalus atau anenchepal. Kondiso otaknya berada di luar kepala. Anenchepalus, bisanya disebabkan kekurangan asam folat maupun virus serta kemungkinan faktor genetis dan lingkungan.
Selain itu ada juga berbagai macam virus yang menjadi penyebabnya, seperti virus toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, herpes, atau yang sering di sebut TORCH. Namun, penyebab penyakit itu belum bisa dipastikan sebab bisa juga oleh faktor genetis dari orang tuanya dan lingkungan termasuk asupan gizi yang kurang saat masih dalam kandungan. (05/net)