Bom di SM Swalayan Ada 5 Rangkaian
*Total Saksi Diamankan 7 Orang
LUBUKLINGGAU- Mengejutkan! Dugaan aparat kepolisian mengenai jumlah bom dalam paket yang meledak di kantor SM Swalayan, Sabtu (18/6) lalu jauh dari perkiraan. Peket yang sebelumnya diperkirakan berisi dua rangkaian bom ternyata memiliki lima rangkaian. Hal ini berdasarkan hasil penelitian Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, Senin (20/6) di Mako Brimob Petanang.
Satu rangkaian bom meledak saat dibuka pemimpin SM Swalayan Hindra Sumarjono hingga mengalami luka bakar, sedangkan sisanya diledakan di halaman Mako Brimob Petanang, kemarin sore, dengan alat bantu kabel. “Jadi tabung bom yang selama ini kita anggap dua, teryata ada lima rangkaian. Seluruh rangkaian bom sudah kita ledakan tadi (kemarin sore) ,” ungkap Kapolres Lubuklinggau Lubuklinggau AKBP Takwil Ichsan kepada koran ini, Senin (20/6).
Ketika ditanya karakteristik bom tersebut, perwira melati dua di pundaknya itu belum bisa menjelaskan secara rinci. Pihaknya masih menunggu hasil penelitian Densus 88 terhadap rangkaian bom yang telah diledakan. Namun ia memastikan bom yang ada dalam paket diirim ke SM Swalayan memiliki daya ledak yang rendah atau low eksplosive. “Kalau secara rinci saya tidak begitu jelas. Karena Densus juga belum mengatakannnya, dan mereka akan tetap mendalaminya terlebih dahulu,” jelasnya.
Sementara itu mengenai perkembangan hasil penyelidikan pelaku pengirim paket bom, Kapolres mengaku kembali mengamankan satu orang berinisial B alias U di Kota Pelambang. Mantan sopir Travel Linggau Wisata itu diamankan berdasarkan pengembangan pemeriksaan enam orang saksi yang diamankan sebelumnya.
Namun hingga kemarin, polisi masih menetapkan ketujuh orang tersebut sebagai saksi atau terperiksa.
Mereka adalah Hs dan KA (pengurus travel Linggau Wisata wilayah Palembang), DD (Kasir Rumah Makan Pelangi di Sekayu, Musi Banyuasin), AN (sopir travel Toyota Avanza BG 2336 HD), DY (sopir travel Xenia BG 2745 G) dan W pemilik mobil Avanza Nopol 2336 HD.
“Kami terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini. Dan kita sudah amankan satu lagi inisial B alias U yang saat ini di Mapolda Sumatera Selatan. Artinya sudah ada tujuh saksi,” terang Kapolres.
Kapolres menjelaskan, keterlibatan B alias U, sehari sebelumnya pernah berkomunikasi dengan nomor yang tersamar, berdasarkan keterangan dari HS. Namun, saat ini nomor tersamar itu tidak aktif lagi.
“Tetapi, setelah kita buka nomor 447 di belakang itu masuk nomor HP B alias U. Dan setelah kita hubungi ternyata HP milik B alias U aktif tengah berada Palembang. Kemudian, kita meminta bantuan ke Palembang untuk mengamankan. Tadi (kemarin, red) sudah komunikasi dengan Direskrim Polda Sumsel supaya B alias U digeser ke Lubuklinggau. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama, kita bisa mendalami si B. Mohon doa restu dan dukungan dari masyarakat,” pinta Kapolres.
Disinggung mengenai hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dilakukan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, Takwil mengatakan, belum ada keterangan apa-apa mengenai jenisnya.
“Saat ini masih mendalami, karena Densus 88 belum memberikan keterangan apa-apa. Densus 88 masih menganggap ini lokal untuk Kota Lubuklinggau atau Sumsel. Untuk motifnya, masih sesuai dengan pernyataan Kapolda yakni bermotif personal. Berdasarkan bentuk rakitan diperkirakan teknik perakitan pelaku professional, yakni dengan satu paket bisa ada lima rangkaian,” tambah pria yang pernah menjadi Kapolres di Papua ini.
Pihaknya bersama dengan tim dari Polda Sumsel dan Mabes Polri masih terus mengusut motif pengirim bom tersebut. Sejauh ini belum dapat dipastikan apakah paket bom tersebut ada kaitannya atau tidak dengan jaringan teroris di Tanah Air.
Pantauan dilapangan serpihan bom yang diledakkan petugas ini, diketahui sisa rangkaian bom tersebut terdiri dari pipa ledeng, mesiu, baut, papan sirkuit dan detonator.(06/02)
Posted by Unknown
on Selasa, Juni 21, 2011. Filed under
