|

Demo Tolak Mutasi Guru Diwarnai Bakar Ban


LUBUKLINGGAU- Puluhan guru SD, SMP dan SMA se-Kota Lubuklinggau, Senin (27/6) menggelar demo di Kantor DPRD Kota Lubuklinggau, Gedung Graha Pena Linggau dan Kejari Lubuklinggau. Mereka menuntut keadilan atas kebijakan Walikota Lubuklinggau melakukan mutasi tidak sesuai dengan kebutuhan.

Aksi damai dikomandoi Jamaludin dan Agustunizar kemarin dimulai sekitar pukul 11.14 WIB di depan Gedung DPRD Kota Lubuklinggau. Pendemo nyaris bertindak anarkis dengan cara membakar ban bekas di depan gedung DPRD Kota Lubuklinggau.

Tidak hanya itu, guru yang masih mengenakan seragam juga menyetop mobil dan sepeda motor seraya memberikan selebaran. Aksi damai ini membuat kemacetan cukup panjang mencapai puluhan meter.

Dalam pernyataannya sikapnya, Aliansi Guru Kota Lubuklinggau menolak diberlakukannya kebijakan mutasi para guru. Lalu Esensi dan Efektifitas dari kebijakan roling bukanlah jawaban untuk menyelesaikan masalah pendidikan yang ada di Kota Lubuklinggau. Kemudian menyatakan kebijakan diambil Walikota mengacaukan kalender pendidikan dan program sertifikasi guru. Dampak psikologis dari kebijakan tersebut telah merusak harmonisasi antara guru dan siswa. Kemudian kebijakan mutasi guru di Kota Lubuklinggau dinilai sebagai bentuk penzholiman, pengkerdilan, pengekangan, dan pembodohan kemajuan dunia pendidikan di Kota Lubuklinggau

Salah seorang guru SD berinisial Bs kepada koran ini mengaku kebijakan mutasi dikeluarkan Walikota Lubuklinggau tidak adil, bahkan tak sesuai dengan komitmen awal.

“Kami dimutasi jauh dari rumah sehingga membutuhkan biaya lagi. Mutasi ini tidak merata. Kami setuju saja dengan mutasi namun harus sesuai bukan asal-asalan saja,” ungkapnya.

Selain itu, BS mengaku tidak takut dipecat, karena SK pengangkatannya ditandatangani Mendiknas, bukan Walikota Lubuklinggau. “Masak orang sudah meninggal masih tercatat mutasi. Ini kan aneh,” ujarnya.
Menangapi tuntutan masyarakat ini, Ketua Komisi II DPRD Kota Lubuklinggau Sofyan berjanji akan menindaklanjuti aspirasi disampaikan puluhan guru.

“Sebenarnya bukan kapasitas saya karena saya adalah Ketua Komisi II, namun karena pimpinan DPRD sedang berada di Palembang menghadiri acara dengan Gubernur Sumsel, dan saya juga merupakan wakil rakyat wajib menampung aspirasi yang sudah disampaikan itu,” ujar Sofyan.

Dijelaskan politisi PAN ini, saat demo berlangsung dirinya sudah menelpon Ketua DPRD Hasbi Asadiki, dan Ketua DPRD meminta dirinya agar menerima serta menampung aspirasi yang sudah disampaikan para guru.

Ia mengaku tidak bisa tinggal diam, apapun masalah di Kota Lubuklinggau akan ditindaklanjuti. “Namun harus melalui proses. Kami akan panggil Kepala BKD, Kadisdik dan Sekda. Bila Ketua DPRD pulang sesegera mungkin akan dipanggil,” janji Sofyan seraya mengatakan tidak ada permasalahan yang tidak ada solusi.

Setelah menggelar aksi di depan Gedung DPRD Kota Lubuklinggau, pahlawan tanpa tanda jahasa itu bergerak menuju ke Gedung Graha Pena Lubuklinggau (Kantor Harian Pagi Linggau Pos). Di kantor koran pertama dan terbesar di Bumi Silampari ini, massa membuka paksa pintu pagar sembari berteriak “Media Jangan Jadi Antek Pekot”. Namun aksi tersebut hanya berlangsung beberapa menit. Setelah memasang poster di pagar Gedung Graha Pena Linggau, massa bergerak ke Kantor Kejaksaan Negeri Lubuklinggau. Disini (Kejari Lubuklinggau) massa juga membakar ban bekas sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan mutasi dilakukan Walikota Lubuklinggau.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Harian Pagi Linggau Pos Budi Santoso sangat menyayangkan aksi dilakukan pendemo ke Gedung Graha Pena Linggau, sekitar pukul 11.30 WIB kemarin. Menurutnya, sebagai tenaga pendidik alangkah baiknya guru datang secara baik-baik atau berdiskusi kepada managemen Harian Pagi Linggau Pos.
“Apa yang kami beritakan sudah berimbang antara pro dan kontra sesuai UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers. Jika ada yang keberatan tentu dipersilahkan menggunakan hak jawab atau dialog dengan tim redaksi,” jelasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Lubuklinggau, Agus Sugianto mengatakan bahwa mutasi guru merupakan program yang telah direncanakan Pemerintah Kota Lubuklinggau. Mutasi kali ini memang dilakukan tanpa melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau.
Namun, kebijakan mutasi sudah diusahakan sesuai dengan pernyataan yang pernah dikatakan mengenai mutasi guru akan didekatkan dengan lokasi mengajar.
Hanya saja, tentu dalam rangka implementasi program ini tidak dapat memuaskan semua pihak.
Ia menegaskan, jika ada yang keberatan, Disdik berharap guru dapat berkomunikasi dengan baik dan santun kepada pemerintah. Karena pada dasarnya mutasi dilakukan dengan pertimbangan yang sangat matang, tanpa tebang pilih demi pemerataan guru di Kota Lubuklinggau.

Dari 1.981 guru di Kota Lubuklinggau, lebih kurang 1.500 guru SD, SMP, SMA, SMK Negeri se-Kota Lubuklinggau dimutasi. Mereka yang dimutasi adalah guru-guru memegang mata pelajaran normatif dan adaptif, seperti Matematika, Bahasa Inggris, Pendidikan Kewarganegaraan, maupun Bahasa Indonesia.
Guru yang dimutasi dianggap fleksibel dan bisa ditempatkan sesuai dengan kompetensi masing-masing.

“Demo ini bentuk penyampaian aspirasi. Bagi saya ini sah-sah saja. Namun perlu diingat, guru harus bisa menanggapi program mutasi ini dengan santun, sebagaimana guru sebagai panutan bagi siswa-siswinya,” tegasnya.

Menanggapi ancaman akan dilakukan mogok ngajar dan demo susulan beberapa hari berikutnya, Agus Sugianto meminta guru dapat lebih positif memandang dan menghadapi program ini. Ia juga menyayangkan adanya demo tersebut, mengingat ketika pemerintah ingin melakukan mutasi menjelang pelaksanaan Ujian Nasional Januari lalu, guru banyak menentang dan akan menerima jika mutasi dilakukan pada momen yang tepat.

“Lalu mengapa ketika sudah masuk awal tahun pelajaran 2011/2012 masih didemo? Saya berharap guru-guru lain yang tidak andil dalam aksi demo ini, tidak terprovokasi dengan aksi demo ini,” jelas Agus. (tim)

Posted by Unknown on Selasa, Juni 28, 2011. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Demo Tolak Mutasi Guru Diwarnai Bakar Ban"

Leave a reply

Calon Gubernur 2013

 
Linggau Pos Jl. Yos Sudarso No. 89 Kel. Batu Urip Taba Kota Lubuklinggau
Copyright © 2013. Linggau Pos | Jawa Pos Group - All Rights Reserved
HarianPagi Pertama dan Terbesar di Bumi Silampari
Dibuat Oleh: Edi Sucipto