Lubuklinggau Diteror Bom
LUBUKLINGGAU– Aksi teror bom mengatasnamakan sekelompok orang mengguncang Kota Lubuklinggau, Senin (27/6). Sebuah paket diduga bom sekitar pukul 08.30 WIB ditemukan warga di Jalan Lingkar Selatan Kelurahan Mesat Seni, Kecamatan Lubuklinggau Timur II atau sekitar 50 meter dari kantor Sub Sektor Polsek Lubuklinggau Timur. Paket tersebut berisi kotak HP Sony Ericson berada dalam plastik hitam, disertai dengan selembar kertas berisikan ancaman.
Informasi diterima koran ini, awalnya paket mencurigakan tersebut ditemukan Saliyah (41) dan anaknya Sherly (15), warga RT 09 Kelurahan Karya Bhakti Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Setiap pagi ibu dan anak itu memang biasa membuang sampah di Kelurahan Mesat Seni dan tidak jauh dari kantor Sub Sektor Polsek Lubuklinggau Timur. Saat akan pulang ke rumah, mereka menemukan sebuah kantong platik hitam, dilapisi plastik warna abu-abu.
Sembari berjalan mereka membuka kantong plastik di dalamnya terdapat kotak HP Sony Erikson. Begitu dibuka, terlihat ada kabel diselipan disela-sela kotak bersama selembar surat ditulis tangan diatas kertas.
Isinya “Bismillahirahmanirahim (huruf arab), dengan nama Allah SWT saya rela dan ikhlas untuk mengirimkan bom ini kepada pengikut Yahudi dan antek-anteknya Amerika, Inggris, Prancis dan Negara Barat lainnya. Karena bagi pejuang muslim atau Islam, Polisi dan presiden RI sekarang adalah musuh besar kami. Jangan merasa tenang hidup di dunia ini karena akan membawa petaka yaitu mati. Allahu Akbar… Allahu Akbar … Allahu Akbar… Jihad Indonesia untuk Allah”.
Setelah membaca tulisan ini, spontan sang anak, Sherly membuang paket tersebut tidak jauh dari kantor Sub Sektor Polsek Lubuklinggau Timur dan berlari bersama ibunya.
Pada saat bersamaan melintas salah seorang anggota Sub Sektor, lalu Sherly memberitahukannya. Kemudian petugas tadi mengontak Polres Lubuklinggau dan Mako Brimob Detasmen B Pelopor Kelurahan Petanang Kota Lubuklinggau.
Takut terjadi apa-apa selanjutnya paket mencurigakan tadi dilarikan dan diamankan di Mako Brimob.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Takwil Ichsan didampingi Danden Brimob Petanang Kompol Made, usai identifikasi memastikan paket yang ditemukan warga isinya bukan bom. Namun Kapolres memastikan kalau paket tersebut sengaja dikirim seseorang agar Kamtibmas di Kota Lubuklinggau tidak kondusif.
“Kita berharap masyarakat jangan terpancing dengan teror seperti ini. Ingat kalau ada paket yang mencurigakan silahkan lapor dengan kita. Kita pun akan berkoordinasi dengan Brimob Petanang, karena Brimob yang memiliki keahlian untuk mengamankan bom tersebut,” jelasnya seraya mengatakan, serpihan dari paket bom mencurigakan tersebut masih akan tetap diteliti.
Diakui Kapolres, mendapat laporan ada kotak mencurigakan, pihkanya koordinasi dengan Markas Brimob Petanang. Sore sekitar pukul 16.30 WIB, kotak itu diledakkan di Mako Brimob ternyata berisi gembok, kran air, anak kunci, yang dirangkaikan dengan kabel.
“Dari bentuknya menimbulkan kecurigaan. Apalagi ada surat yang di dalamnya ada semacam tulisan mengandung kebencian kepada pihak atau institusi tertentu. Kecurigaan kita makin tinggi. Setelah dites pakai metal detector ternyata juga sinyalnya sangat kuat bahwa di dalam itu ada logam. Maka segera diamankan di Mako Brimob, dan kita ledakkan sore ini,” papar Kapolres.
Ditegaskannya, meski bukan bom seperti yang dicurigai sebelumnya, namun pihaknya menyatakan bahwa kuat dugaan kotak tersebut sengaja dibikin seseorang untuk membuat teror agar suasana tidak nyaman serta membuat masyarakat menjadi ketakutan.
“Dugaan kita, itu tujuannya membuat teror dan ketakutan di tengah masyarakat,” ucapnya seraya mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, namun hendaknya lebih meningkatkan kewaspadaan. “Segera laporkan apabila warga menemukan paket mencurigakan. Jangan bertindak sendiri,” imbuhnya.
Disinggung apakah kejadian tersebut berkaitan dengan peledakan bom di SM Swalayan dua pekan lalu, Kapolres belum bisa menyimpulkan. Ia menyatakan bahwa untuk mengetahui hal itu perlu dilakukan penyelidikan mendalam dengan melibatkan pihak-pihak yang ahli di bidangnya.
“Kita serahkan ahlinya, apakah nanti berkaitan atau tidak itu bisa diketahui setelah dilakukan penelitian,” katanya.
Berkaitan dengan peristiwa peledakan bom di SM Swalayan, pihaknya telah melepaskan tujuh orang saksi yang diperiksa di Mapolres setempat pekan lalu.
Namun, para saksi itu bisa saja dipanggil kembali, jika ada perkembangan lanjutan untuk diperiksa.
“Sesuai dengan undang-undang, batas waktu penahanan 7 x 24 jam sudah habis, mereka kita lepaskan. Dan dari hasil sementara mereka belum ada indikasi keterlibatan dengan paket bom itu,” tambahnya.
Ditempat yang sama, Plt Camat Lubuklinggau Timur II, Bobi menghimbau warga untuk tetap waspada dan harus saling koordinasi. “Alhamdulilah itu bukan bom seperti yang dikatakan oleh Kapolres. Tetapi kita tetap waspada, dan warga juga saya himbau jika menemukan barang yang mencurigakan hendaknya melaporkan hal tersebut kepada warga,” imbuhnya.
Ditambahkan Bobi, setelah mendapatkan laporan ada paket mencurigakan, pihaknya bersama Lurah Karya Bakti langsung mendatangi kediaman warga yang menemukan paket. Selanjutnya ia menghimbau kepada seluruh warga agar selalu waspada terhadap hal yang mencurigakan. Ia meminta masyarakat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II selalu berkoordinasi bila menemukan paket mencurigakan.
Terpisah Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Mazroillah, Kota Lubuklinggau Ust Endang Muhtadin menghimbau kepada masyarakat jangan terpengaruh dengan hal yang belum tahu kebenarannya. Menurutnya belum tentu paket diduga bom tersebut dikirim orang muslim yang kaffah. “Tidak ada ajaran rasul bertindak radikal. Jihat artinya berjuang menegakkan kebenaran mengajak kebaikan mencegah kemungkaran dan meluruskan yang bengkok. Kemudian tidak merugikan pihak lain dan tidak ada kekerasan tapi ada ketegasan,” ucapnya. (02)
Posted by Unknown
on Selasa, Juni 28, 2011. Filed under
