Harga Raskin di Linggau Ulu Tinggi
LUBUKLINGGAU-Pembagian beras untuk keluarga miskin (Raskin) di Kelurahan Lubuklinggau Ulu, dipersoalkan masyarakat. Pasalnya, harga Raskin semestinya untuk 10 Kg dihargai Rp 20 Ribu naik menjadi Rp 25 Ribu. Padahal, harga normal Raskin itu tidak terlalu mahal tetapi dengan penambahan harga ini membuat masyarakat mengeluh. Keluhan ini disampaikan salah seorang warga berinisial Ir, kepada koran ini.
Ia minta agar harga Raskin disamakan dengan tempat lain agar masyarakat tidak merasa keberatan.
“Kami di RT 03 mengeluhkan harga Raskin yang mahal serta tidak sesuai dengan diberikan RT kepada kami. Kami minta agar Raskin sama seperti di RT lainnya tetap Rp 20 Ribu untuk 10 Kg,” pinta Ir.
Selain itu ditambahkannya, persoalan mahalnya harga Raskin sebenarnya sudah menjadi pembicaraan masyarakat RT 03. Hanya saja masyarakat penerima Raskin tidak berani menungungkapkannya.
Selain itu, Ir mempertanyakan kebijakan RT membagikan Raskin untuk orang kaya. “Setahu saya pembagian Raskin itu untuk orang miskin tetapi di sini ada orang kaya yang bergelar hajah menerima Raskin. Apa ini tidak salah? Karena Raskin itu untuk warga miskin,” tanya Ir tidak habis pikir kebijakan dikeluarkan pihak RT 03.
Ia minta agar Bagian Ekonomi memperhatikan keluhan masyarakat, agar penyaluran Raskin tepat sasaran.
Sementara itu, Lurah Lubuklinggau Ulu, Agustina membenarkan bahwa di RT 03 harga beras 10 Kg dijual ke warga Rp 25 ribu. ia mengaku bahwa uang tersebut tidak lain digunakan untuk keperluan membeli wadah beras dan ongkos angkut (kuli).
“Memang benar dipungut sebesar itu (Rp 25 ribu), dan pihak kelurahan mengetahui hal tersebut. Tidak mungkin orang capek tidak kami kasih upah, dan juga untuk beli asoy ongkos becak dan sebagainya tidak mungkin masih lurah juga yang nombok,” kata Agustina.
Selain itu Agustina mengungkapkan bahwa di kelurahanya uang Raskin tidak dikumpulkan dimuka, namun terlebih dahulu menggunakan uang pribadi Lurah.
“Raskin itukan ada uang maka ada barang, untuk mengumpulkan dimuka dengan warga sangat sulit. Oleh sabab itu menggunakan uang saya pribadi dahulu agar lancar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan,” papar Agustina.
Mengenai pemberia Raskin diduga tidak tepat sasaran, Agustina mengaku tidak mengetahuinya. “Tergantung RT nya bila tegas maka orang mampu tidak usah dikasih, naman warga bila ada yang gratis dan murah mengaku miskin semua,” ujarnya seraya mengatakan untuk Kelurahan Lubuklinggau Ulu ada 172 KK penerima Raskin dari enam RT. (03)