Ulah Jaringan Baru
Sementara itu, Mabes Polri menduga pelaku pengiriman paket bom di SM Swalayan jaringan yang baru terbentuk. Hal ini diperkuat dengan jenis bom yang dikirimkan berbeda dengan teror bom yang terjadi di tanah air belakangan ini.
Demikian diutarakan Kabid Penum Mabes Polri Kombes Boy Rafli di Jakarta, Selasa (21/6)
“Sementara memang ada dugaan berbeda dengan bom buku. Karena begini, dalam peristiwa pengiriman bom seperiti ini latar belakang belum tentu terkait aktivitas yang sifatnya melibatkan jaringan,” kata Boy.
Ditegaskan Boy, dugaan sementara motif pengirim paket bom di SM Swalayan masalah pribadi atau individu. "Tetapi yang jelas perbuatan ini adalah perbuatan yang bersifat teror, dan melanggar tindak teror, sebagaimana diatur dalam UU No 15 thn 2003,” imbuhnya.
Terpisah Kapolres Lubuklinggau AKBP Takwil Ichsan mengaskan model rakitan bom paket di SM Swalayan tidak ada kaitannya dengan rakitan di Jawa. Bahkan ia memastikan rangkayan bom peket di SM Sawalayan menurutnya model baru.
“Makanya kita sendiri terkecoh dengan tabung kecil yang diamankan setelah terjadi ledakan. Kita kira itu tabung penghantar api, bahkan dari Brimob juga menganggap itu hanya dua bom. Ternyata dari Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menyatakan itu (pipa kecil) bom aktif,” terang Kapolres.
Selian itu dikatakan Kapolres, pihaknya belum bisa memastikan apakah pelaku pengirim paket bom di SM Swalayan merupakan jaringan teroris baru. Namun dugaan sementara, motif pengiriman peket bom bersifat personal. “Sementara masih sama seperti pernyataan Kapolda (motifnya). Kalau model baru iya, tapi jaringan baru belum terlihat. Pengakuan Densus 88 dari satu paket itu ada lima rangkaian, tabung kecil sebesar lingkaran pulpen ternyata aktif,” pungkasnya. (02/net)
Posted by Unknown
on Rabu, Juni 22, 2011. Filed under
