Polres Diteror Paket Misterius
LUBUKLINGGAU- Aksi teror bom dalam bentuk peket, Senin (20/6) kembali terjadi di Kota Lubuklinggau. Kali ini giliran Mapolres Lubuklinggau dikirim sebuah paket mencurigakan diduga berisi rangkaian bom. Paket misterius itu dikirimkan kepada Aiptu Syarifuddin anggota Polres Lubuklinggau dari Zulkarnain di Kota Palembang.
Ketika dikroscek, Syarifuddin mengaku Zulkarnain adalah kakak iparnya. Namun selama ini kakaknya tidak pernah memberitahu akan mengirim peket kepada dirinya. Untuk memastikan benar atau tidaknya paket itu kiriman kakak iparnya, Syarifuddin menelpon Zulkarnain yang bekerja di PTPN VII. Dalam percakapan di telepon, Zulkarnain mengaku tidak pernah mengirimkan paket yang dimaksud kepada adik iparnya. Mendengar jawaban Zulkarnain, seluruh anggota kepolisian cemas dan membawa paket misterius tersebut ke halaman Mapolres Lubuklinggau.
Terlebih saat beberapa orang petugas dan Kapolres Lubuklinggau AKBP Takwil Ichsan melakukan pengecekan menggunakan detektor manual, paket itu mengeluarkan nada berdenging mengisyaratkan di dalamnya terdapat unsur logam. Takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Kapolres menghubungi tim gegana Brimob Petanang Kota Lubuklinggau.
Selanjutnya peket berukuran sekitar 20x15 Cm dengan ketebalan sekitar 5 Cm tersebut diamankan anggota Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Petanang. Kemudian paket itu dibawa petugas ke Mako Brimob Petanang untuk diselidiki kebenarannya.
Berbarengan dengan peledakan sisa bom dari SM Swalayan Kota Lubuklinggau, sekitar pukul 14.00 WIB, Tim Densus 88 Mabes Polri melakukan penjinakkan terhadap paket misterius tersebut. Setelah memastikan isi paket bukan rangkaian bahan peledak, salah seorang anggota Jihandak berpakaian lengkap, langsung membuka sampul paket secara perlahan-lahan disaksikan unsur Muspida.
Setelah dibuka paket tersebut ternyata berisi dua buah undangan pernikahan dibungkus karat berwarna cokelat di dalamnya berwarna kuning dan dilengkapi dengan pita.
“Yah setelah dibuka ternyata isinya adalah undangan. Dan yang membuat alat detektor berbunyi dengan kencang lantaran di dalam terdapat necis alias staples,” kata Kapolres Lubuklinggau AKBP Takwil Ichsan sembari tersenyum.
Ia menghimbau kepada masyarakat selalu mewaspadai terhadap hal-hal yang mencurigakan. Menurutnya masyarakat harus menanamkan jiwa lebih baik mencurigai daripada bebuat sesuatu yang belum tentu benar.
Hal senada dikatakan Wakil Walikota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe. Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat jika menemukan benda mencurigakan wajib melaporkannya kepada pihak berwajib.
“Kalau ada yang mencurigakan. Baik paket, ataupun orang yang datang ke kota Lubuklinggau, wajib kita melaporkannya kepada pihak berwajib,” pungkasnya. (02)
Posted by Unknown
on Selasa, Juni 21, 2011. Filed under
