|

Antrian BBM Kian Parah


LUBUKLINGGAU- Pembentukan tim penyelesaian masalah penyaluran BBM Subsidi khususnya Premium di Kota Lubuklinggau belum membuahkan hasil. Hingga Kamis (30/6) antrian BBM di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Lubukliggau makin menjadi.

Pantauan koran ini di SPBU Lubuk Tanjung Kelurahan Lubuk Tanjung Kecamatan Lubuklinggau Barat I, antrian kendaraan mencapai ratusan meter.

Ironisnya di SPBU ini terlihat banyak kendaraan bernomor polisi luar Kota Provinsi Sumatera Selatan.
Kendaraan roda empat yang antri rata-rata jenis Angkutan Desa (Angdes) dan Angkutan Kota (Kota).
Sedangkan untuk kendaraan roda dua didominasi motor yang tankinya bisa menampung Premium lebih dari lima liter.

Kondisi serupa juga terjadi di SPBU Megang, Kelurahan Megang, Kecamatan Lubuklinggau Utara II dan SPBU Lubuk Kupang, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II. Namun di dua lokasi ini, antrian kendaran hanya mencapai puluhan meter.

Antrian terparah terjadi di SPBU Marga Mulya, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II. Di lokasi ini antrian terjadi mulai dari SPBU hingga Travel Sriwijaya kearah Simpang Periuk atau sekitar 500 meter. Kondisi ini membuat masyarakat resah khususnya pemilik Rumah Toko (Roko).
Sejak antrian terjadi beberapa minggu terakhir, menurut pemilik Ruko penghasilan mereka mengalami penurunan sangat drastis. Sebab para pembeli yang biasa berkunjung ke toko mereka merasa risih karena terhalang antrian kendaraan.

Menurut PT Pertamina Depot Lubuklinggau, hingga kemarin pihaknya telah mensuplay BBM lebih dari cukup untuk kebutuhan masyarakat.
Dalam sehari, Pertamina mensuplay Premium 372 KL dan Solar 210 KL.
Jumlah tersebut disuplay untuk 19 SPBU, sedangkan untuk Solar perusahaan industri hanya 10 KL per hari.

“Dengan jumlah tersebut sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan BBM masyarakat Kota Lubuklinggau,” kata Pengawas Operasi di PT Pertamina Depot Lubuklinggau, Asmajaya kepada koran ini, Kamis (30/6).

Pengawasan di SPBU diakuinya masih tetap di lakukan Pertamina. Namun untuk pengawasan pembelian menggunakan tanki modifikasi atau antrian berulang-ulang, pihaknya belum bisa mengambil tindakan.
Karena Pertamina tidak mempunyai kekutan atau payung hukum untuk menindak secara langsung, kecuali pihak SPBU yang melakukan kesalahan.

“Bila SPBU secara sengaja dan terang-terangan melayani pembelian lewat jeriken baru bisa ditindak,” ucapnya.

Ditambahkan Asmajaya dengan adanya pengawasan dari tim Pemerintah Kota Lubuklinggau melalui Sat Pol PP sangat membantu dalam penertiban antrian kendaraan di SPBU.

Terpisah Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kota Lubuklinggau, Hermansyah Unip mengatakan selama satu minggu kedepan tim Pemkot Lubuklinggau akan melakukan pengawasan di SPBU.
Namun diakuinya, Pol PP tidak dapat menindak bila pembelian menggunakan kendaraan yang tankinya dimodifikasi, sebab hanya polisi yang berwenang melakukan tindakan.

“Ini baru tiga hari, nanti setelah tujuh hari maka akan dievaluasi penemuan di SPBU,” jelas Hermansyah.

Setelah hasilnya diketahui, sambung Hermansyah, tim Pemkot Lubuklinggau akan melakukan berbagai upaya agar antrian BBM segera teratasi.
“Sekali lagi, nanti kita evaluasi hasil pengawasan selama satu minggu,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Lubuklinggau AKBP Takwil Ichsan mengaku belum bisa menindak oknum masyarakat yang membeli BBM di SPBU melebihi kapasitas.
“Polisi hanya menangani soal pencurian BBM. Mengenai pengawasan pendistribusian PT Pertamina dan pemerintah daerah,” terang Takwil.

Begitu pun halnya masalah penimbunan, perwira melati dua di pundaknya itu mengaku polisi tidak dapat menindak sebelum ada laporan dari PT Pertamina.
Sebab kategori penimbunan BBM hanya diketahui pihak Pertamina. (03/05/02)

Posted by Unknown on Jumat, Juli 01, 2011. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Antrian BBM Kian Parah"

Leave a reply

Calon Gubernur 2013

 
Linggau Pos Jl. Yos Sudarso No. 89 Kel. Batu Urip Taba Kota Lubuklinggau
Copyright © 2013. Linggau Pos | Jawa Pos Group - All Rights Reserved
HarianPagi Pertama dan Terbesar di Bumi Silampari
Dibuat Oleh: Edi Sucipto