|

Sekali Terjerumus Menyesal Selamanya

*Dari Seminar Anti Narkoba di SMA Xaverius Sebelumnya Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lubuklinggau sosialisasi ke tiga SMA, kemarin (12/6) giliran SMA Xaverius menjadi tujuan. Selain dalam rangka pengkaderan, BNN ingin merintis perpanjangan tangan, agar peserta didik pilihan ini dapat menjalankan sosialisasi dan pengawasan lanjutan di sekolah dan lingkungan masing-masing. Apa yang diharapkan dari sosialisasi ini? Sulis, Sidorejo Sosialisasi ini dibuka langsung oleh Ketua BNN Kota Lubuklinggau, Abdullah Alex berlangsung di lantai III Aula SMA Xaverius Lubuklinggau, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Lubuklinggau Barat I. Dalam sambutannya, Alex memperingatkan peserta didik di Kota Lubuklinggau, khususnya di SMA Xaverius tidak tergiur dengan narkoba. Karena sekali terjerumus, akan menyesal selamanya. Tidak dapat dipungkiri, sebagian besar pecandu obat terlarang, Narkoba mengawali proses pengenalannya dengan barang haram ini lantaran ingin membuktikan keberanian. Bahkan mereka tak segan-segan menantang otoritas orang tua, guru, hukum, dan lain sebagainya. “Namun tidak jarang, awal mula seseorang menggunakan narkoba karena mengikuti kemauan kawan dan memupuk rasa persaudaraan. Disertai dengan rasa ingin tahu (curiosity) yang tinggi menyebabkan seseorang mulai berani mencicip Narkoba,” kata Iptu Novalina sebagai instruktur dalam sosialisasi ini. Bahkan, sebagaimana yang diketahui selama ini tidak sedikit oknum sengaja mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan jalan pintas menghancurkan generasi penerus bangsa dengan menjadi jasa pengedar narkoba. Berdasarkan hasil research dilakukan BNN, tahapan seseorang menggunakan narkoba mula-mula hanya coba-coba (experimental use). Atau bisa dilatarbelakangi untuk menghilangkan rasa susah, mencari rasa nyaman, rasa enak dan menjawab rasa ingin tahu. Bahkan, para pengguna narkoba membentuk social use, sehingga kekosongan waktu mereka dapat terisi dengan kegiatan yang dilarang agama dan hukum ini. Bahkan, dengan menggunakan narkoba, pecandu beranggapan dapat menghilangkan rasa stress, kecewa, sepi, sedih. “Lebih parah lagi jika pecandu sudah harus menggunakan karena ketergantungan (dependence use) , dosis bertambah, pakaw (rasa ingin pakai), sakaw (sakit karena putus obat), lalu bisa merambah hingga bertindak jahat (kriminal),” jelas Novalina. Akibatnya, pengendalian diri lemah, cenderung mencari sensasi sejalan dengan kepuasan, kondisi kehidupan keluarga, seperto perokok, peminum, pola asuh tidak konsisten, hubungan anak dan orang tua tidak baik serta konflik dalam keluarga. Bisa juga mengakibatkan temperamen tinggi, seperti pemarah dan pemurung. Dampak lainnya, seseorang pecandu akan mengalami gangguan prilaku menjadi agresif, suka menyendiri dan suka memberontak, prestasi sekolah/semangat kerja yang rendah. “Lebih kritis lagi korban sebagai pemakai dirusak kesehatan, fisik dan Psikisnya, otak, tertular penyakit seperti TBC, Hepatitis, tertular virus HIV/AIDS seumur hidupnya dan menyebabkan kematian, Berteman dgn pengguna/pengedar narkoba, bersikap positif terhadap pengguna narkoba, dan mengenal narkoba sejak usia dini,” ungkapnya. Berkaca dari kebobrokan generasi muda para pecandu narkoba, Abdullah Alex didampingi Abdullah Latief, menyarankan kepada para pelajar untuk senantiasa mensyukuri anugerah kehidupan ini. “Jadilah insan yang berguna, bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa ini. Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan, atasi kelemahan dan kembangkan kelebihan. Yakinlah, penyalahgunaan narkoba tidak menutupi kelemahan maupun kekurangan. Namun sebaliknya justru akan memperparah kekurangan dan kelemahan diri,” jelas Alex. Oleh karena itu, lanjutnya, jika kita menghadapi masalah, kembangkan kemampuan pemecahan (problem solving capacity), dan penyalahgunaan narkoba bukan cara pemecahan masalah tetapi akan memperparah permasalahan. “Bangun dan perkuat kepercayaan diri, harga diri dan kemampuan pengendalian diri agar tidak mudah terpengaruh dan terbawa arus penyalahgunaan Narkoba. Setiap Petugas maupun masyarakat mrpkn aset bangsa yang sangat berharga, tumpuan harapan masa depan dan penentu kemajuan serta kejayaan bangsa Indonasia, Bila kita semua menjadi penyalahguna Narkoba maka pupus sudah semua harapan,” pungkasnya. Dari sosialisasi ini, Kepala SMA Xaverius Lubuklinggau, A Wiyoto berharap peserta didiknya dapat mengambil manfaat dan pelajaran dari sosialisasi tersebut. “Sosialisasi ini snagat bermanfaat. Semoga siswa-siswi SMA Xaverius tetap memiliki komitmen tinggi menjadi pribadi yang lebih baik. Yang bisa bermanfaat. Dan berani mengatakan tidak untuk narkoba,” harap Wiyoto. (*)

Posted by Unknown on Rabu, Juni 13, 2012. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Calon Gubernur 2013

 
Linggau Pos Jl. Yos Sudarso No. 89 Kel. Batu Urip Taba Kota Lubuklinggau
Copyright © 2013. Linggau Pos | Jawa Pos Group - All Rights Reserved
HarianPagi Pertama dan Terbesar di Bumi Silampari
Dibuat Oleh: Edi Sucipto