|

Pencurian Minyak-Pipa Pertamina di Sumsel Tinggi

JAKARTA- Kasus penjarahan dan pencurian minyak dan pipa milik PT Pertamina masih sangat tinggi, terutama untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), dibandingkan di daerah lain di Indonesia. Untuk itu perlu dukungan semua pihak karena tindakan ini sangat merugikan, bukan hanya bagi PT Pertamina, tetapi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Tindakan penjarahan dan pencurian oleh sekelompok oknum warga masyarakat ini, menjadi salah satu penyebab turunnya produksi minyak, yang dikelola Pertamina bersama perusahaan kosersiumnya. Tetapi yang paling dominan menjadi penyebab turunnya produksi minyak Indonesia akhir-akhir ini adalah sumur yang dikelola sudah banyak yang tua, kemudian minimnya penemuan sumber cadangan minyak yang baru. Demikian dikemukakan oleh Presiden Direktur PT Pertamina EP, Syamsul Alam, pada ‘Lokakarya Jurnalistik Industri Hulu Migas’ di Novotel Hotel, Jakarta, Selasa(12/6). Diungkapkan Syamsul, jumlah kasus penjarahan dan pencurian minyak serta pipa milik PT Pertamina dari tahun 2009 hingga 2011 ada 196 kasus, ini terjadi pada wilayah provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), yakni di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Pendopo Kabupaten Muara Enim, dan Palju Sei Gerong Palembang. Memang tindak kejahatan ini cenderung menurun, tetapi dampak dari pencurian ini sangat tinggi. Misalkan pipa penyaluran minyak yang dicuri, maka pipa itu harus ditutup, dan produksi terpaksa dihentikan. Saat pembukaan kembali belum tentu hasil produksi di situ akan sama sperti sebelumnya, pasti turun, bahkan bukan tidak mungkin tidak produksi sama sekali. ”Di tahun 2010 PT Pertamina kehilangan 28.900 barel atau mengalami kerugiaan Rp 21,1 miliar. Dan tahun 2011 mencapai kerugian akibat penjarahan dan pencurian minyak dan pipa ini mencapai Rp 24,4 miliar,” papar Syamsul. Menurut Syamsul, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan pihak keamanan, dalam hal ini Polri dan TNI, dalam menjaga aset perusahaan ini. Tetapi kasus ini masih saja terjadi, karena jarak terletak dalam hutan dan jaraknya jauh, bahkan ada panjang pipa penyaluran minyak mencapai lebih kurang 200 KM. Masalah ini sudah disampaikan dan dibahas dengan DPR RI. Diakui Syamsul, hingga saat ini belum ada kasus penjarahan dan pencurian sampai ke meja hijau. ”Pertamina hanya punya hak untuk melaporkan setiap kejadian yang terjadi, dan yang punya kewenangan adalah aparat penegak hukum. Jadi untuk mengatasi masalah ini tidak bisa dilakukan oleh pertamina dan aparat keamanan saja, tetapi perlu ada rasa kepedulian masyarakat, termasuk pers. Bila perlu pers terus menggiring perkara ini hingga ke meja hijau, sebagai bentuk kontrol sosial. Tetapi saya bukan mengajari wartawan, tetapi itulah sebagai bentuk kepedulian teman-teman wartawan sebagai warga negara,” kata Syamsul. Ditegaskan Syamsul, kalau ada pegawai PT Pertamina EP yang terlibat dalam kasus penjarahan dan pencurian ini laporkan. ”Laporkan kepada saya kalau ada pegawai Pertamina yang terlibat. Tetapi laporannya harus didukung dengan bukti yang kuat. Terbukti, pegawai bersangkutan akan saya pecat,” tegasnya. Yang menjadi perhatian dari pihak Pertamina adalah mengapa mereka (masyarakat) melakukan penjarahan dan pencurian. Apakah masyarakat sekitar tambang tidak dilibatkan, tidak mendapat menfaat dari kehadiran tambang yang dikelola, melainkan hanya mendapat dampak negatifnya saja. Untuk itu perlu adanya pemberdayaan masyarakat, supaya mereka merasa diikutsertakan dan dihargai, sehigga dengan kehadiran kegiatan penambangan ada dampak positif bagi mereka. ”Sekarang ini masih banyak di sekitar lokasi tambang/sumur minyak terlihat kumuh, yang terkesan adanya pencemaran lingkungan. Sekarang ini PT Pertamina telah mencanangkan untuk melakukan penghijauan dengan menanam 1000 pohon untuk satu sumur minyak,” tambah Syamsul.(10)

Posted by Unknown on Rabu, Juni 13, 2012. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Calon Gubernur 2013

 
Linggau Pos Jl. Yos Sudarso No. 89 Kel. Batu Urip Taba Kota Lubuklinggau
Copyright © 2013. Linggau Pos | Jawa Pos Group - All Rights Reserved
HarianPagi Pertama dan Terbesar di Bumi Silampari
Dibuat Oleh: Edi Sucipto